Profil

IMG-20160105-WA0001 jjLahir sebagai anak petani di sebuah desa kecil di propinsi Jambi. Bersyukur bisa menikmati segar dan indahnya desa yang terkepung oleh lebatnya hutan karet, walaupun tidak sempat menikmati pelayanan listrik dan tidak sempat menikmati suguhan televisi hingga tahun 1979, yaitu saat ia berhasil menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri I Jambi.

Semasa SMA

Bangku SMA ditempuh dalam waktu 3,5 tahun, ada kelebihan 6 bulan sebagai akibat kebijakan Pemerintah yang merubah masa kelulusan dari bulan Desember ke bulan Juni. Hal ini membuat masa kebersamaan di SMA menjadi lebih lama, sehingga menambah masa-masa kenangan indahnya. Sepeda adalah kendaraan andalannya untuk mencapai tempat sekolahnya. Sepeda pula yang menjadi andalannya di sore hari untuk berjualan sayur dari rumah ke rumah. Walaupun hasil dari kegiatan menjual sayur keliling ini tidak seberapa, tetapi itu menjadi suatu kebanggaan tersendiri, bisa mengumpulkan sedikit uang dan tentu yang lebih penting adalah melatih mental serta pengalaman berusaha.

Semasa Kuliah

Bisa duduk di bangku kuliah adalah suatu hal yang luar biasa di kala itu. Dari seorang anak desa yang belum pernah menikmati pelayanan listrik, tiba-tiba menjadi mahasiswa sebuah univertisas terkenal dan masuk jurusan teknik elektro. Tuhan memang adil, anak seorang petani diberi kesempatan menjadi insinyur di Universitas Gadjah Mada.

Biaya kuliah di UGM terjangkau walaupun untuk ukuran keuangan seorang anak petani. Bersyukur pula mendapatkan Dosen yang baik hati, Bapak (alm) Prof. Ir. Fransiskus Soesianto Poerwosoehardjo, B.Sc., Ph.D. yang mengangkatnya sebagai asisten dan Bapak (alm) Prof. Dr. Ir. Thomas Sri Widodo DEA.  yang menjadikannya sebagai guru di SMA Negeri IV Yogyakarta, sehingga mendapatkan tambahan dana untuk kehidupan di Yogyakarta hingga akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan S1. Berbangga pula bahwa pendidikan S1 berhasil diselesaikan dengan cepat dan mendapat predikat cumlaude.

Masa kuliah tidak kalah menyenangkan bila dibandingkan dengan saat masih di SMA. Saat kuliah berkesempatan menempa diri menjadi mandiri, sekaligus membina mental dan mengakui adanya kebinekaan sosial-budaya, mengingat rekan-rekan mahasiswa berasal dari berbagai daerah dengan berbagai latar belakangnya.

Memang tidak salah pilih kuliah di Yogyakarta, dan tidak salah pilih tempat kos pula. Pemilik kos (Bapak dan Ibu Roekmono) sudah menjadi orang tua kedua, sehingga tidak terasa dia dan teman-teman betah di komplek Swakarya no 24 hingga lulus kuliah. Di rumah kos lah dia berkesempatan nonton TV walaupun hanya sesekali. TVnya berwarna, walaupun warnanya sudah tetap, yaitu 3 warna dibagi rata dari atas sampai bawah, sehingga setiap orang yang muncul di tv akan memiliki 3 warna.

Para Dosen sangat berjasa baginya, melalui tugas-tugas yang diberikan oleh para pengajar, membuatnya menjadi terbiasa untuk berkreasi dan menulis.

Dunia Kerja

Memulai karir sebagai system engineer di Computerland Jakarta pada 1984, disinilah berkesempatan lebih mengaitkan ilmu pengetahuan dari kampus dengan penerapan teknologi di dalam dunia kerja. Pada masa itu adalah awal merebaknya komputer mikro/ komputer personal di Indonesia. Para pegawai perusahaan galau menghadapi hadirnya komputer di lingkungan kerjanya, karena belum punya kompetensi untuk menggunakan komputer. Sementara para pihak berada berlomba pamer punya komputer, walaupun banyak yg tidak tahu bagaimana memanfaatkannya. Berbekal kemampuan menulis yang diberikan oleh para Dosen, kesempatan itu diambil untuk menulis berbagai buku komputer dalam bahasa Indonesia yang memang sangat dibutuhkan saat itu.

Menulis Buku Membawa Berkah

Berkat buku-buku komputer yang ditulis dan diterbitkan oleh Penerbit ANDI, membuatnya diminta untuk mengadakan berbagai workshop antara tahun 1985 sd 1986. Kegiatan-kegiatan itu menjadikan dirinya diburu oleh perusahaan-perusahaan. Akhirnya pilihan jatuh pada sebuah perusahaan obat-obatan yang saat itu membutuhkan pengembangan sistem aplikasi berbasis personal computer secara cepat, maka jadilah ia menjadi seorang programmer yang akhirnya diangkat menjadi EDP manager.

Setahun kemudian, kembali menghadapi perburuan dari beberapa perusahaan. Tidak terasa sejak 1987 hingga 1999 menjadi konsultan IT di salah satu anak perusahaan Krakatau Steel di Cilegon. Di sela-sela menjadi konsultan, pada tahun 1989 ia bersama seorang teman mendirikan sebuah software house yang bernama PT. Caraka Kreasi Informindo yang bergelut dalam bidang pembuatan software aplikasi dengan nama produk CPRO.

Dunia IT digeluti hingga tahun 2000, karena sejak tahun 2000 ia lebih mengeluti dunia perbankan. Keaktifan di dunia perbankan tidak terlepas dari latar belakang pendidikan S2 di bidang perbankan dan keuangan.

Saling Berbagi

Kata orang, cinta pertama adalah cinta yang paling indah, nah identik dengan itu, pekerjaan yang pertama sebagai guru SMA ternyata telah menjadi dorongan utama untuk selalu berbagi ilmu. Sejak tahun 2006, kegiatan mengajar menjadi pekerjaan favoritnya. Melalui kegiatan mengajar, ia bisa berkeliling Indonesia sambil berbagi ilmu dan pengalaman.

Dunia Kompetensi

Sebagai Master Asesor BNSP sejak 2007, maka aktivitas menjadi semakin bermakna dengan penugasan-penugasan melatih dan mengases asesor kompetensi di berbagai bidang profesi. Istilah keren saat ini “indahnya berbagi“.

menulis di blog ini sejak Juni 5, 2013

22 Responses to Profil

  1. yosi eka putri says:

    sungguh sebuah pengalaman hidup yang sangat luar biasa dan sangat menginspirasi. Ternyata kesuksesan tidak hanya milik orang yang kaya tapi orang yang berada dalam kedaan ekonomi yang terbatas pun bisa meraih kesuksesan asalkan kita yakin dan selalu berusaha untuk maju sehingga bisa membuat perubahan dalam diri sendiri, keluarga dan orang-orang yang ada disekitar kita.

  2. zinsari says:

    Terima kasih bu Yosi eka putri… tulisan ibu juga sangat menginspirasi saya dan mungkin banyak orang lain yg membacanya…

  3. siti nurjanah says:

    Subhaballah, semoga bapak selalu sehat sehingga bisa selalu berbagi ilmu dan pengalaman di setiap kesempatan, memberikan pencerahan dan motivasi kepada kami yg awam, terina kasih

  4. Jaja Supriatna says:

    Subhanaallah….Pengalaman hidup yang luar biasa, mudah-mudahan dapat diteladani oleh anak-anak muda sekarang sebagai generasi penerus bangsa ini. Amiinnn…..YRB

  5. firman says:

    sungguh menginfirasi, trima kasih pak zinsari saya juga sdh sempat menjadi muridnya bapak di pelatihan sertifikas profesi yang diadakan perbarindo sultra bersama ojk di kendari agustus 2016 baru-baru ini. thanks tas ilmu. luar biasa…..

  6. eric says:

    kesuksesan tidak di raih dengan mudah, butuh pengorbanan dan ketekunan, semoga menjadi penyemangat untuk semua, amin

  7. Ahmad Wahyudi says:

    Perjalanan hidup yang menarik dan akhirnya menggeluti lembaga keuangan mikro yang tak kalah menarik.
    Saya lebih dari 30 tahun berkecimpung sbg praktisi perbankan.
    Saya mulai dari cabang pada bank besar yang sebelumnya tidak fokus pada segmen mikro. Mengawali karir di bidang perkreditan segmen menengah besar, kemudian treasury/international, perencanaan pengembangan (strategi dan anggaran), riset makro/keuangan dan akhirnya selama lebih dari 10 tahun terakhir fokus kepada pembiayaan mikro termasuk pembiayaan kepada BPR.
    Sekarang tidak lagi aktif langsung sbg praktisi perbankan, tetapi sbg trainer pada pelatihan perbankan umum dan BPR.
    Terima kasih sharing yang sangat menarik.
    Semoga suatu saat bisa berbincang dan berdiskusi lebih lanjut.
    Terima kasih

  8. Hendi Hidayat says:

    Pengalaman hidup yang luar biasa pak Zin, semoga sehat2 selalu dan tetap istiqomah berbagi ilmu kepada insan lembaga keuangan mikro di Indonesia khususnya BPR. aamiin

  9. Frenky Wang says:

    Wah jauh juga Bapak merantaunya sampai Yogya, ternyata satu kampung kita dari Jambi Pak, sukses selalu, Bulan ini mungkin saya ikutan pelatihan Audit di Pekan Baru, sampai ketemu di sana Pak..

  10. MARLYAN S says:

    Pengalaman hidup yang luar biasa dan sangat menginspirasi. Ternyata kesuksesan tidak hanya milik orang yang kaya tapi orang yang berada dalam kedaan ekonomi yang terbatas pun bisa meraih kesuksesan asalkan kita yakin dan selalu berusaha untuk maju. Kalau kita yakin, berusaha dan senantiasa berdoa, Tuhan pun akan berkenan.
    Semoga Bapak selalu sehat dan bisa terus berbagi Ilmu dengan sesama anak bangsa untuk kemajuan Indonesia….

    • zinsari says:

      Amin. Terima kasih pak…

      • Suwadji says:

        Kegigihan dalam berusaha memang sangat penting saya salut kepada bapak zinsari dan patut di contoh untuk keteladanan anak muda saat ini. Biografi bapak hampir sama dg saya sebagai anak buruh tani bahkan setelah lulus smep pernah putus sekolah selama satu tahun karena keinginan sekolah yg kuat akhirnya saat ini bisa mencapai S2 kemudian kerja diperbankan di jatim selama 36 tahun sampai sekarang masih menjadi komisaris di bpr. Terima kasih pak Zin motivasinya

  11. gusmangg says:

    Selamat pagi pak zin, maaf bertanya terkait keterkaitan untuk kredit, siapa siapa saya yang termasuk dalam kategori kredit yang terkait, apakah PE,Direksi/komisaris termasuk keluarganya atau bagaimana, soalnya di kami masih rancu?
    sama satu lagi pak, untuk nilai agunan, dasar penentuan nilai agunan itu apa ya pak, apakah nilai pasar, atau berdasar NJOP atau bagaimana?
    terima kasih sebelumnya pak zin

    • zinsari says:

      Pihak terkait:
      1. Pemegang saham yg sahamnya paling sedikit 10% atau lebih, dan keluarga semendak sampai derajat kedua.
      2. Direksi dan Komisaris beserta keluarga semendak sampai derajat kedua.
      3. Pejabat Eksekutif
      4. Perusahaan yang dimiliki oleh pihak pada poin 1 sd 3 yang sahamnya mencapai 25% atau lebih.
      5. BPR lain yang Komisarisnya mencapai 50% dari jumlah pengurusnya merangkap sebagai Komisaris pada BPR tsb.

      Nilai agunan sesuai ketentuan POJK no 33/POJK.03/2018 tentang KAP dan PPAP

    • zinsari says:

      Bisa baca pasal 7, POJK nomor 49/POJK.03/2017 tentang BMPK

Leave a reply to zinsari Cancel reply