Rahasia Membuat Rencana Kerja Tahunan Bank Perkreditan Rakyat

Seperti kita ketahui setiap Bank Perkreditan Rakyat diwajibkan oleh pihak Otoritas Perbankan untuk menyampaikan rencana kerja tahunan selambat-lambatnya tanggal 31 Januari. Bagi pihak Otoritas, rencana kerja perbankan menjadi bahan untuk membuat proyeksi perkembangan penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat. Sementara itu, bagi pihak bank sendiri rencana kerja merupakan pedoman dalam operasionalnya.

Rencana kerja yang baik haruslah menantang, namun juga bisa direalisasikan.

Untuk itu, kita harus mengetahui dimana posisi bank kita, sehingga dapat menyusun rencana kerja dengan baik dan memilih strategi yang tepat. Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) memungkinkan kita mengetahui faktor internal, seberapa besar kekuatan yang dimiliki dan seberapa besar kelemahannya serta mengetahui faktor eksternal, seberapa besar peluang dan ancaman yang dihadapi.

Rencana kerja yang dimaksud minimal membuat proyeksi neraca dan perhitungan laba/rugi dalam 2(dua) semester. Berarti kita harus membekali diri dengan penguasaan hal-hal berikut:

  • memahami laporan keuangan;
  • memahami faktor-faktor penggerak pendapatan maupun beban;
  • memahami analisa rasio-rasio keuangan, terutama yang terkait dengan penilaian tingkat kesehatan bank;
  • memahami peraturan-peraturan yang berlaku, misalnya ketentuan permodalan, kualitas aktiva produktif, penyisihan penghapusan aktiva produktif, kewajiban menyediakan anggaran pendidikan, dan lain-lain

Bisnis utama bank adalah menyalurkan dana, sehingga sumber pendapatan utama berasal dari aktiva produktif (kredit dan penempatan dana pada bank lain). Perencanaan aktiva produktif secara tepat akan berakibat pada perencanaan pendapatan bank. Sementara itu perencanaan pendanaan, tenaga kerja serta administrasi umum akan berpengaruh pada besarnya beban operasional bank.

Perencanaan Aset Produktif meliputi perencanaan kredit dan penempatan pada bank lain. Untuk dapat membuat rencana kredit yang tepat, maka kita harus membuat:

  • Rencana pengembalian kredit tiap bulan;
  • Rencana penyaluran kredit baru tiap bulan, termasuk tenornya;
  • Rencana kualitas aktiva produktif tiap bulan;

Penempatan pada bank lain direncanakan sesuai kebutuhan menjaga likuiditas yang memadai. Ingatlah bahwa penempatan pada bank lain kalah produktif dibandingkan dengan kredit.

Perencanaan Penghimpunan Dana terutama meliputi tabungan, deposito dan pinjaman. Mengingat tabungan dan deposito dipengaruhi oleh pihak masyarakat, maka kita perlu:

  • memahami trend ataupun pola perkembangannya dimasa lalu;
  • perkiraan pertumbuhan ekonomi setahun ke depan;
  • memahami berapa cadangan likuiditas yang diperlukan untuk melayani nasabah penyimpan.

Dari perencanaan aktiva produktif diketahui berapa kebutuhan dana tiap bulannya, maka kita dapat membuat rencana saldo tabungan dan deposito tiap bulannya. Jika kebutuhan dana belum tercukupi, maka perlu menambah perencanaan dari pinjaman, bisa dari bank lain ataupun dari pihak lain non bank.

Perencanaan Aset Tetap dan Inventaris serta Aset Tak Berwujud

Untuk mendukung kegiatan penyaluran dana, penghimpunan dana dan pelayanan nasabah, maka perlu merencanakan Aset Tetap dan Inventaris, yaitu meliputi:

  • penambahan gedung kantor;
  • penambahan inventaris;
  • pengurangan aset (jika ada)

Perencanaan Aset Tak Berwujud juga sangat penting di dalam mendukung sistem pelayanan yang baik

Perencanaan Aset Tetap dan Inventaris serta Aset Tak Berwujud sedapat mungkin tepat pada bulan ke berapa pengadaannya, karena akan mempengaruhi ketepatan proyeksi beban penyusutannya.

Perencanaan Modal

Peningkatan volume usaha tentu harus didukung oleh permodalan yang memadai, maka perlu merencanakan berapa modal yang dibutuhkan dan pada tingkatan berapa rasio CAR yang ditargetkan.

  • Apakah modal berasal dari laba tahun-tahun sebelumnya;
  • Apakah diperlukan setoran modal;
  • Apakah justru ada rencana pembagian deviden?

Perencanaan Pendapatan

Pendapatan merupakan hasil dari perencanaan aset produktif. Berarti hanya dengan memasukkan besarnya pendapatan dari unsur bunga kontraktual, provisi dan komisi kita dapat membuat proyeksi pendapatannya. Namun demikian, proyeksi pendapatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan kita merencanakan kualitas aset produktif pada tiap-tiap bulannya.

Perencanaan Beban

Kita perlu memahami unsur biaya, yaitu biaya variabel maupun biaya tetap yang ada pada bank kita. Beban bunga adalah biaya variabel yang dipengaruhi oleh volume penghimpunan dana. Oleh karena itu, kemampuan memprediksi tingkat suku bunga pada masing-masing produk dana menjadi penentu keberhasilan di dalam perencanaan beban.

Perencanaan Kualitas Aset Produktif juga diperlukan untuk membuat proyeksi beban penyisihan penghapusan aset produktif.

Perencanaan Aset Tetap dan Inventaris serta Aset Tetap Tak Berwujud yang tepat juga memberi kontribusi pada proyeksi beban penyusutan.

Beban tenaga kerja dan pendidikan

Jangan lupa bahwa kompensasi merupakan salah satu motivasi bagi pegawai dalam bekerja. Untuk merealisasikan rencana penyaluran dana dan penghimpunan dana serta pelayanan nasabah perlu direncanakan berapa kebutuhan sumber daya manusianya. Disamping itu perlu memasukkan faktor kenaikan beban tenaga kerja tiap tahun yang juga berkaitan dengan tingkat inflasi dan kebijakan pemerintah setempat terkait dengan upah minimum.

Disamping jumlah sdm yang dibutuhkan, juga perlu merencanakan pencapaian kompetensi pegawai untuk mendukung terlaksananya rencana kerja. Lakukanlah TNA (training need assessmen) untuk memudahkan perencanaan beban pendidikan. Jangan lupa bahwa biaya pendidikan minimal 5(lima) persen dari beban tenaga kerja tahun lalu.

Perencanaan Beban Pemasaran

Perencanaan beban pemasaran sangat tergantung pada rencana dan strategi penyaluran dana dan penghimpunan dana.

Selain itu, beberapa beban yang cukup material juga perlu direncanakan dengan baik, antara lain beban pemeliharaan, barang dan jasa.

MENGGUNAKAN SPREADSHEET

Perencanaan rencana kerja akan sangat mudah dan menyenangkan apabila kita menggunakan aplikasi spreadsheet.

RKAT 2014-02Jika anda tidak menguasai penggunaan rumus-rumus dalam spreadsheet, maka bisa menggunakan paket aplikasi penyusunan rencana kerja bpr Zpro versi SAK-ETAP. Paket aplikasi ini dibuat sedemikian rupa, sehingga sangat user friendly, menu driven dan secara otomatis menghasilkan proyeksi Neraca dan Laporan Laba/Rugi, baik yang semester, triwulan maupun bulanan.

Analisa Rasio dan Pemenuhan Peraturan yang Berlaku

Periksalah rasio-rasio keuangannya, terutama yang berkaitan dengan penilaian TKS. Pastikan bahwa rasio-rasio tersebut berada pada angka yang baik. Misalnya, ROA minimal 8%, BOPO setinggi-tingginya 93.52%, ROA minimal 1.215 dan Cash Ratio minimal 4.05. Khusus untuk Cash Ratio sebaiknya di atas 4.05 dan disesuaikan dengan kebutuhan likuiditas di dalam melayani nasabah, namun tidak berlebihan.

Pastikan pula bahwa jumlah aset tetap dan inventaris tidak melebihi 50% dari modal disetor.

About zinsari

Zinsari adalah seorang professional trainer di bidang keuangan mikro. Ia menciptakan materi-materi pelatihan yang praktis dan bermanfaat bagi perkembangan keuangan mikro. Zinsari juga seorang master asesor dalam bidang asesmen kompetensi kerja serta sebagai lead asesor yang bertugas melakukan asesmen terhadap calon asesor.
This entry was posted in bank, bank perkreditan rakyat, Rencana Kerja / RKAT. Bookmark the permalink.

7 Responses to Rahasia Membuat Rencana Kerja Tahunan Bank Perkreditan Rakyat

  1. hadrial nova halim says:

    Yth. Bapak Zinsari

    Terima kasih atas tulisan Bapak mengenai Rahasia membuat rencana kerja tahunan BPR.

    Untuk aplikasi spreadsheet membuat rencana kerja tahunan BPR yang terintegrasi dengan analisa ratio yg sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dapatkan kami peroleh dan apabila dapat kami peroleh, bagaimanakah caranya.

    Terima kasih.

    Hormat kami,
    Hadrial

    • zinsari says:

      Saat ini sedang dalam proses penyesuaian dg Peraturan OJK yang baru mengenai Rencana Bisnis…
      Materi dan software hanya diberikan pada saat mengikuti pelatihan bersama saya
      Terima kasih

  2. supriyono says:

    Apakah software tersebut bisa untuk bpr yang mempunyai banyak cabang dan masing2 cabang juga membuat rencana kerja kemudian otomatis menggabung

  3. Icha says:

    Apakah dalam penyusunan RKAP harus terlebih dahulu audit laporan keuangan ? mohon pencerahan.

  4. Alcino Monteiro - Bagian Perencanaan Bank Nacional comersial Timor Leste says:

    Bagaimana saya bisa mendapatkan software tersebut,

Leave a comment